Assalamu'alaikum wr wb Baik lah teman² di video kali ini saya akan sedikit berbagi dan sama² belajar qori kali ini adalah surah an-naba ayat 31 sampai 40 den
Karyadi atas merupakan daripada ayat 31 Surah An-Naba yang bermaksud Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, disediakan Syurga tempat mereka beroleh apa yang mereka ingini. Selain mempunyai makna yang tersendiri, huruf-huruf yang terdapat pada kalimah tersebut sesuai dibentuk dalam susunan Khat Kufi Fatimi.
Keterangan mengenai QS. An-Naba'. Surat An Naba´ terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Ma´aarij. Dinamai An Naba´ (berita besar) diambil dari perkataan An Naba´ yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Dinamai juga Amma yatasaa aluun diambil dari perkataan Amma yatasaa aluun yang terdapat pada
Tafsir Surah an-Naba’ Ayat 31-40 berbicara mengenai kenikmatan surgawi. Nikmat yang betul-betul diangankan sebagai kenyamanan ketika di dunia. Angan-angan itu kelak akan terwujud ketika di surga. Beberapa contoh nikmat yang digambarkan oleh Tafsir Surah an-Naba’ Ayat 31-40 ini adalah kebun-kebun kurma dan buah lainnya seperti anggur yang lezat.
SuratAn-Naba Arab Latin Dan Terjemah - Surat an-naba merupakan surat ke 78 dalam kitab suci al-quran surat ini terdiri atas 40 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat makkiyah yaitu surat yang di turunkan di kota mekkah saat rasullulah hijrah, sedangkan nama an-naba sendiri di ambil dari ayat yang terkandung dalam surat ini dan jika di artikan kedalam
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Assalaamu’alaikum, Hallo sobat pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat An Naba ayat 31-40. Pada artikel sebelumnya sudah dibagikan tajwid surat An Naba ayat 21-30. Dalam surat An Naba ayat 31-40 terdapat Ghunnah, Mad Thabi’i, Mad Iwadl, Mad Wajib Muttashil dan sebagainya. tajwid surat an naba ayat 31-40 Silahkan baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui hukum tajwid secara lengkap. اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَا زًا ۙ inna lil-muttaqiina mafaazaa “Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,” QS. An-Naba’ 78 Ayat 31 حَدَآئِقَ وَاَ عْنَا بًا ۙ hadaaa`iqo wa a’naabaa “yaitu kebun-kebun dan buah anggur,” QS. An-Naba’ 78 Ayat 32 وَّكَوَا عِبَ اَتْرَا بًا ۙ wa kawaa’iba atroobaa “gadis-gadis remaja yang sebaya,” QS. An-Naba’ 78 Ayat 33 وَّكَأْسًا دِهَا قًا ۗ wa ka`sang dihaaqoo “dan gelas-gelas yang penuh berisi minuman.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 34 لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَـغْوًا وَّلَا كِذّٰبًا ۚ laa yasma’uuna fiihaa laghwaw wa laa kizzaabaa “Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun perkataan dusta.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 35 جَزَآءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَا بًا ۙ jazaaa`am mir robbika athooo`an hisaabaa “Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu,” QS. An-Naba’ 78 Ayat 36 رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَا بًا ۚ robbis-samaawaati wal-ardhi wa maa bainahumar-rohmaani laa yamlikuuna min-hu khithoobaa “Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 37 يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ صَفًّا ۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَا لَ صَوَا بًا yauma yaquumur-ruuhu wal-malaaa`ikatu shoffal laa yatakallamuuna illaa man azina lahur-rohmaanu wa qoola showaabaa “Pada hari, ketika roh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 38 ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَـقُّ ۚ فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰ بًا zaalikal-yaumul-haqq, fa mang syaaa`attakhoza ilaa robbihii ma`aabaa “Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 39 اِنَّاۤ اَنْذَرْنٰـكُمْ عَذَا بًا قَرِيْبًا ۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدٰهُ وَيَقُوْلُ الْـكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرٰبًا innaaa angzarnaakum azaabang qoriibay yauma yangzhurul-mar`u maa qoddamat yadaahu wa yaquulul-kaafiru yaa laitanii kungtu turoobaa “Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu orang kafir azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.” QS. An-Naba’ 78 Ayat 40 Ayat 31 اِنَّ Ini adalah Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membacanya adalah huruf nun-nya harus didengungkan antara 2-3 harakat. لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَا زًا ۙ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad Thabi’i, sebab huruf ya disukun oleh kasrah dan alif disukun oleh fathah. Mad Iwadl, sebab huruf alif tanwin fathah dibaca waqaf. Ayat 32 حَدَآئِقَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad Wajib Muttashil, sebab Mad Thabi’i Alif difathah bertemu Hamzah dalam 1 kata, panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat. وَاَ عْنَا بًا ۙ Nama tajwid diatas adalah Mad Thabi’i, sebab huruf alif didahului oleh fathah, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. Mad Iwadl bila waqaf, sebab huruf alif ditanwin fathah dibaca waqaf, cara membaca dan panjangnya sama seperti mad thabi’i. Ayat 33 وَّكَوَا عِبَ Tajwid diatas adalah mad thabi’i, sebab huruf alif difathah. اَتْرَا بًا ۙ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf Ta sukun dibaca hames. Ra dibaca tafkhim/tebal sebab berharakat fathah. Mad thabi’i, sebab huruf alif difathah. Mad Iwadl, sebab alif tanwin fathah dibaca waqaf. Ayat 34 وَّكَأْسًا دِهَا قًا ۗ Tajwid pada kalimat diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab tanwin fathah bertemu huruf Dal. Mad Thabi’i. Mad’Iwadl. Ayat 35 لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا Tjwid pada kalimat diatas adalah Mad Thabi’i, sebab Alif disukun oleh fathah. Wawu disukun oleh dlommah dan Ya disukun oleh kasrah. لَـغْوًا وَّ Nama tajwid diatas adalah Idgham Bighunnah, sebab tanwin bertemu huruf wawu. وَّلَا كِذّٰبًا ۚ Tajwid pada kata diatas adalah Mad Thabi’i dan Mad Iwadl. Ayat 36 جَزَآءً Ini adalah Mad Wajib Muttashil, sebab Mad Thabi’i bertemu hamzah dalam 1 kata. ءً مِّنْ رَّبِّكَ Nama tajwid diatas adalah Idgham Bighunnah, sebab tanwin bertemu huruf mim. Idgham Bila Ghunnah, sebab Nun sukun bertemu huruf Ra. Huruf Ra dibaca tafkhim, sebab berharakat fathah. عَطَآءً حِسَا بًا ۙ Nama tajwid diatas adalah Mad Wajib Muttashil. Idzhar Halqi, sebab tanwin bertemu huruf ha. Mad Thabi’i. Mad Iwadl. Ayat 37 رَّبِّ السَّمٰوٰتِ Tajwid pada kalimat diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim, sebab berharakat fathah. Alif lam Syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf sin. Tandanya tasydid diatas huruf sin. Mad Ashli, sebab ada fathah berdiri, panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat. وَا لْاَ رْضِ Hukum tajwid diatas adalah Alif Lam Qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf alif. Tandanya sukun diatas huruf lam. وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad Thabi’i, sebab alif difathah. Huruf lin/harfu layin, sebab huruf ya disukun oleh fathah. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf ra. Huruf ra dibaca tafkhim. Mad ashli, karena ada fathah berdiri. لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَا بًا ۚ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad Thabi’i, sebab huruf alif disukun oleh fathah dan wawu disukun oleh dlommah. Idzhar halqi, sebab nun sukun bertemu huruf ha. Mad Iwadl, sebab alif tanwin fathah dibaca waqaf. Ayat 38 يَوْمَ Ini adalah huruf lin/harfu layin, sebab wawu disukun oleh fathah. يَقُوْمُ الرُّوْحُ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad Thabi’i, sebab huruf wawu disukun oleh dlommah. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf ra. وَا لْمَلٰٓئِكَةُ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomaiyah, sebab alif lam bertemu huruf mim. Mad wajib muttashil, sebab mad ashli bertemu hamzah dalam 1 kata, panjangnya adalah 5 harakat atau 2 alif setengah. صَفًّا ۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ Tajwid pada kalimat diatas adalah Idgham Bila Ghunnah tidak dengung, sebab tanwin bertemu huruf lam. Mad thabi’i, sebab alif disukun oleh fathah dan wawu disukun oleh dlommah. اِلَّا مَنْ اَذِنَ Tajwid pada kalimat diatasa antara lain Mad thabi’i, sebab alif difathah. Idzhar halqi, sebab nun sukun bertemu huruf alif. لَهُ الرَّحْمٰنُ Nama tajwid diatas adalah Alif lam syamsiyah, sebab alif lam bertemu huruf Ra. Huruf ra dibaca tafkhim. Mad ashli, sebab ada fathah berdiri. وَقَا لَ صَوَا بًا Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf alif disukun oleh fathah. Mad Iwadl, sebab alif tanwin fathah dibaca waqaf. Ayat 39 ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَـقُّ ۚ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad ashli, sebab ada fathah berdiri. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf ya. Huruf lin, sebab wawu disukun oleh fathah. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf ha. Qolqolah kubra bila waqaf, sebab huruf Qaf sukun karena diwaqafkan. Bila diwashal diteruskan maka tidak terjadi qolqolah. فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ Tajwid pada kalimat diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf Syin. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i bertemu hamzah dalam 1 kata, dibaca dengan panjang 5 harakat. اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰ بًا Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad ashli, sebab fathah berdiri diatas huruf lam Mad Shilah Qashirah, sebab Ha dlomir Ha bulat berharakat kasrah berdiri dan tidak bertemu huruf alif, dibaca dengan panjang 1 alif 2 harakat. Mad badal, sebab huruf alif berharakat fathah berdiri, dibaca dengan panjang 1 alif. Mad Iwadl, sebab alif tanwin fathah dibaca waqaf. Ayat 40 اِنَّاۤ اَ Ini adalah Mad Jaiz Munfashil, sebab mad thabi’i bertemu alif pada lain kata, panjangnya antara 2-5 harakat. اَنْذَرْنٰـكُمْ Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf Dza. Mad ashli, sebab ada fathah berdiri. كُمْ عَ Ini adalah tajwid Idzhar Syafawi, sebab mim sukun bertemu huruf Ain, huruf mim tidak boleh dibaca dengung tetapi harus jelas. عَذَا بًا قَرِيْبًا ۙ يَّوْمَ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf alif disukun oleh fathah. Ikhfa haqiqi, sebab tanwin bertemu huruf Qaf. Mad thabi’i, sebab huruf ya disukun oleh kasrah. Idgham Bighunnah, sebab tanwin bertemu huruf Ya. Huruf lin, sebab wawu disukun oleh fathah. يَنْظُرُ الْمَرْءُ Tajwid pada kalimat diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf Zho. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf mim. Huruf ra dibaca tafkhim, sebab disukun oleh fathah. مَا قَدَّمَتْ يَدٰهُ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i atau mad ashli, sebab alif disukun oleh fathah dan fathah berdiri diatas huruf Dal/ Huruf Ta sukun dibaca hames. وَيَقُوْلُ الْـكٰفِرُ Nama tajwid pada kalimat diatas adalah Mad ashli atau mad thabi’i, sebab huruf wawu disukun oleh dlommah dan fathah berdiri diatas huruf kaf. Alif lam qomariyah, sebab alif lam bertemu huruf kaf. يٰلَيْتَنِيْ Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli, sebab fathah berdiri dan huruf ya disukun oleh kasrah. Huruf lin/harfu layin, sebab ya disukun oleh kasrah. كُنْتُ تُرٰبًا Tajwid pada kalimat diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab nun sukun bertemu huruf Ta. Huruf Ra dibaca tafkhim, sebab berharakat fathah. Mad ashli, sebab fathah berdiri. Mad Iwadl, sebab Alif tanwin fathah dibaca waqaf. Demikianlah uraian tajwid surat An Naba ayat 31-40, semoga bermanfaat. Ayat 31Ayat 32Ayat 33Ayat 34Ayat 35Ayat 36Ayat 37Ayat 38Ayat 39Ayat 40
Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan maksudnya, mendapat tempat kemenangan di surga. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa kepada Allah akan mendapatkan keselamatan dari siksa neraka dan masuk ke dalam surga, Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan keadaan orang-orang yang berdosa, maka Dia menyebutkan keadaan orang-orang yang bertakwa, yaitu mereka yang menjaga diri mereka dari kemurkaan Tuhannya dengan menaati-Nya dan menahan diri dari apa yang dimurkai-Nya. Untuk mereka mafaaz, yaitu tempat kemenangan yang tidak lain adalah surga, dimana di dalamnya mereka memperoleh kebun-kebun, buah anggur, dan lain-lain seperti yang disebutkan dalam ayat selanjutnya. Yaitu mendapatkan surga.
Ayat 31إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًاSesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,Ayat 32حَدَآئِقَ وَأَعْنَٰبًاyaitu kebun-kebun dan buah anggur,Ayat 33وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًاdan gadis-gadis remaja yang sebaya,Ayat 34وَكَأْسًا دِهَاقًاdan gelas-gelas yang penuh berisi minuman.Ayat 35لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّٰبًاDi dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan 36جَزَآءً مِّن رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًاSebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,Ayat 37رَّبِّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ٱلرَّحْمَٰنِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًاTuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan 38يَوْمَ يَقُومُ ٱلرُّوحُ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ صَفًّا ۖ لَّا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحْمَٰنُ وَقَالَ صَوَابًاPada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang 39ذَٰلِكَ ٱلْيَوْمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ مَـَٔابًاItulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada 40إِنَّآ أَنذَرْنَٰكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ ٱلْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ ٱلْكَافِرُ يَٰلَيْتَنِى كُنتُ تُرَٰبًۢاSesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu hai orang kafir siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah".
Bacaan Surah An Naba Ayat 1-40 Arab, Latin dan Artinya. Adalah surah yang ke-78, terdiri dari 40 ayat, terdapat pada juz ke-30 atau Juz Amma dan termasuk kedalam golongan surah Makkiyyah karena turun di kota Mekkah. Surah An Naba ini mempunyai nama lain yaitu Amma Yatasaa alun. Al Hadits An Naba Ayat 1 Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari Hasan Al-Bashri menyebutkan, “Ketika Rasululllah diutus, kaum musyrikin saling bertanya di antara mereka. Di antara pertanyaan yang mereka ajukan adalah mengenai hari terjadinya Kiamat.” Maka dari itu, turunlah ayat ini. Lubabun Nuqul 208 An Naba Ayat 31 Hadits riwayat Anas bin Malik dia berkata, “Ketika turun ayat,’Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu,’ sampai pada firman-Nya,’Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah. Sepulang dari Hudaibiah, mereka digeluti rasa sedih bercampur gundah. Setelah beliau menyembelih kurban di Hudaibiyah beliau bersabda,’Telah diturunkan kepadaku sebuah ayat lebih aku sukai daripada seluruh isi dunia.” HR Muslim, 3341 Baca juga Surah sesudahnya An Nazi’at النَّبَإ An Naba Berita Besar عَمَّ يَتَسَآءَلُوْنَ ﴿النبإ١ amma yatasaa-aluun 1. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيْمِ ﴿النبإ٢ anin naba-il adziim 2. Tentang berita yang besar hari berbangkit, الَّذِى هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَ ﴿النبإ٣ alladzii humfiihi mukhtalifuun 3. yang dalam itu mereka berselisih. كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ ﴿النبإ٤ kallaa saya’lamuun 4. Tidak![1] Kelak mereka akan mengetahui, ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ ﴿النبإ٥ tsumma kallaa saya’lamuun 5. sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui. أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهٰدًا ﴿النبإ٦ alam naj’alil ardho mihaadaa 6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan, وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا ﴿النبإ٧ wal jibaala autaadaa 7. dan gunung-gunung sebagai pasak?, وَخَلَقْنٰكُمْ أَزْوٰجًا ﴿النبإ٨ wakholaqnaakum azwaajaa 8. Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan, وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا ﴿النبإ٩ waja’alnaa naumakum subaataa 9. dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat, وَجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًا ﴿النبإ١۰ waja’alnal laila libaasaa 10. dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian,[2] وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا ﴿النبإ١١ waja’alnan nahaaro ma’aasyaa 11. dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan, وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا ﴿النبإ١٢ wabanainaa fauqokum sab’ang syidaadaa 12. dan Kami membangun di atas kamu tujuh langit yang kokoh, وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا ﴿النبإ١٣ waja’alnaa siroojaw wahhaajaa 13. dan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang matahari, وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَآءً ثَجَّاجًا ﴿النبإ١٤ wa-angzalnaa minal mu’shirooti maa-ang tsajjaajaa 14. dan Kami turunnkan dari awan, air hujan yang tercurah dengan hebatnya, لِّنُخْرِجَ بِهٖۦ حَبًّا وَنَبَاتًا ﴿النبإ١٥ linukhrija bihii habbaw wanabaataa 15. untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tanam-tanaman, وَجَنّٰتٍ أَلْفَافًا ﴿النبإ١٦ wajannaatin alfaafaa 16. dan kebun-kebun yang rindang. إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقٰتًا ﴿النبإ١٧ inna yaumal fashli kaana miiqootaa 17. Sungguh, hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan, يَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ أَفْوَاجًا ﴿النبإ١٨ yauma yungfakhu fish shuuri fata’tuuna afwaajaa 18. yaitu pada hari ketika sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondong, وَفُتِحَتِ السَّمَآءُ فَكَانَتْ أَبْوٰبًا ﴿النبإ١٩ wafutihatis samaa-u fakaanat abwaabaa 19. dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu, وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا ﴿النبإ٢۰ wasuyyirotil jibaalu fakaanat saroobaa 20. dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana. إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا ﴿النبإ٢١ inna jahannama kaanat mirshoodaa 21. Sungguh, neraka Jahanam itu sebagai tempat mengintai bagi penjaga yang mengawasi isi neraka, لِّلطّٰغِيْنَ مَـأٰبًا ﴿النبإ٢٢ liththooghiina ma-aabaa 22. menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas. لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ أَحْقَابًا ﴿النبإ٢٣ laabitsiina fiihaa ahqoobaa 23. Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama, لَّا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا ﴿النبإ٢٤ laa yadzuuquuna fiihaa bardaw walaa syaroobaa 24. mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan pula mendapat minuman, إِلَّا حَمِيْمًا وَغَسَّاقًا ﴿النبإ٢٥ illaa hamiimaw waghossaaqoo 25. selain air yang mendidih dan nanah, جَزَآءً وِفَاقًا ﴿النبإ٢٦ jazaa-aw wifaaqoo 26. sebagai pembalasan yang setimpal. إِنَّهُمْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُوْنَ حِسَابًا ﴿النبإ٢٧ innahum kaanuu laa yarjuuna hisaabaa 27. Sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah mengharapkan penghitungan, وَكَذَّبُوا۟ بِـأٰيٰتِنَا كِذَّابًا ﴿النبإ٢٨ wakadzdzabuu bi-aayaatinaa kidzdzaabaa 28. dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami, وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًا ﴿النبإ٢٩ wakulla syai-in ahshoinaahu kitaabaa 29. dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab buku catatan amalan manusia. فَذُوْقُوا۟ فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا ﴿النبإ٣۰ fadzuuquu falan naziidakum illaa adzaabaa 30. Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan Kami tambahkan kepadamu selain azab. إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًا ﴿النبإ٣١ inna lil muttaqiina mafaazaa 31. Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, حَدَآئِقَ وَأَعْنٰبًا ﴿النبإ٣٢ hadaa-iqo wa a’naabaa 32. yaitu kebun-kebun dan buah anggur, وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا ﴿النبإ٣٣ wakawaa’iba atroobaa 33. dan gadis-gadis cantik yang sebaya, وَكَأْسًا دِهَاقًا ﴿النبإ٣٤ waka’san dihaaqoo 34. dan gelas-gelas yang penuh berisi minuman. لَّا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَلَا كِذّٰبًا ﴿النبإ٣٥ laa yasma’uuna fiihaa laghwaw walaa kidzdzaabaa 35. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun perkataan dusta, جَزَآءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا ﴿النبإ٣٦ jazaa-am mirrobbika athoo-an hisaabaa 36. Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu, رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ ۖ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًا ﴿النبإ٣٧ robbis samaawaati wal ardhi wamaa bainahumar rohmaan, laa yamlikuuna minhu khithoobaa 37. Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia. يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰٓئِكَةُ صَفًّا ۖ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ﴿النبإ٣٨ yauma yaquumur ruuhu wal malaa-ikatu shoffaa, laa yatakallamuuna illaa man adzina lahur rohmaanu waqoola showaabaa 38. Pada hari, ketika ruh[3] dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar. ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ ۖ فَمَنْ شَآءَ اتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ مَـأٰبًا ﴿النبإ٣٩ dzaalikal yaumul haq, famang syaa-at takhodza ilaa robbihii ma-aabaa 39. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya. إِنَّآ أَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يٰلَيْتَنِى كُنْتُ تُرٰبًۢا ﴿النبإ٤۰ innaa angdzarnaakum adzaabang qoriibay yauma yangdzurul mar-umaa qoddamat yadaahu wayaquulul kaafiru yaalaitanii kuntu turoobaa 40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu orang kafir azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.” Video Murottal Surah An Naba [1] Sanggahan terhadap pendapat orang-orang kafir Mekah yang mengingkari hari berbangkit dan hari kiamat. [2] Malam itu disebut sebagai “pakaian” karena malam itu gelap menutupi jagat sebagaimana pakaian menutupi tubuh manusia. [3] Para mufasir mempunyai pendapat yang berbeda tentang maksud “ruh” dalam ayat ini. Ada yang mengatakan “Jibril”, ada yang mengatakan “tentara Allah”, dan ada pula yang mengatakan “roh manusia”.
Ilustrasi Al-quran. Foto Creativa Images/ An Naba' terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Ma'aarij. Dinamai An Naba' berita besar diambil dari perkataan An Naba' yang terdapat pada ayat kedua surat ini. Dinamai juga Amma yatasaa aluun diambil dari perkataan Amma yatasaa aluun yang terdapat pada ayat pertama surat Surat An-Naba' Ayat 31-40Berikut adalah bacaan ayat suci Alquran Surat An-Naba' ayat 31-40 beserta terjemahan dan tafsir menurut Kemenag RI yang tepat لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙinna lil-muttaqina mafaza"Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,"Tafsir singkat Usai menjelaskan nasib para pendurhaka, Allah beralih menguraikan nasib orang bertakwa. Sungguh, orang-orang yang bertakwa dan selalu berbuat baik serta menghindari perbuatan buruk akan mendapat kemenangan dan kebahagiaan di وَاَعْنَابًاۙ"yaitu kebun-kebun dan buah anggur,"Tafsir singkat Kemenangan dan kebahagiaan yang akan mereka dapatkan di antaranya berupa kebun-kebun yang rindang, indah, damai, dan sejuk; dan buah anggur yang kelezatan rasanya sangat berbeda dari anggur dunia meski memiliki sebutan yang sama. Inilah bentuk kenikmatan lingkungan dan makanan di gadis-gadis montok yang sebaya,"Tafsir singkat Dan Allah sediakan pula bagi mereka sebagai kenikmatan seksual dan pemberi ketenteraman hati, bidadari surga yaitu gadis-gadis yang cantik jelita, berpayudara montok, yang umur mereka gelas-gelas yang penuh berisi minuman."Tafsir singkat Dan bagi mereka Allah berikan kenikmatan lainnya, yaitu gelas-gelas yang penuh minuman. Minuman itu amat beragam, di antaranya susu, anggur, dan khamar yang tidak يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًاla yasma'una fiha laghwaw wa la kidzzaba"Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun perkataan dusta."Tafsir singkat Suasana di surga itu amat damai dan menyenangkan. Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia, tidak bermanfaat, maupun perkataan مِّنْ رَّبِّكَ عَطَاۤءً حِسَابًاۙjaza'am mir rabbika 'atha'an hisaba"Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu,"Tafsir singkat Semua kenikmatan itu disediakan sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak dari Tuhanmu yang telah menuntunmu menuju jalan السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًاۚrabbis-samawati wal-ardhi wa ma bainahumar-rahmani la yamlikuna min-hu khithaba"Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih, mereka tidak mampu berbicara dengan Dia."Tafsir singkat Tuhan yang menganugerahkan semua itu adalah Tuhan Pemelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dialah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Mahakaya. Dia mempunyai rahmat yang sangat banyak. Mereka tidak mampu berbicara dengan Dia. Semua tunduk dan patuh kepada-Nya, tidak ada yang mampu berbicara dengan-Nya kecuali atas يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًاyauma yaqumur-ruhu wal-mala'ikatu saffal la yatakallamuna illa man adzina lahur-rahmanu wa qala shawaba"Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar."Tafsir singkat Tidak ada yang mampu berbicara langsung dengan Allah pada hari ketika ruh, yaitu Jibril, dan para malaikat lain yang berdiri bersaf-saf secara teratur dengan penuh tunduk dan khusyuk. Mereka, baik Jibril atau lainnya, tidak berani berkata-kata karena khidmatnya situasi saat itu, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pengasih untuk berkata kepada-Nya, dan dia hanya mengatakan sesuatu yang benar dan diridai الْيَوْمُ الْحَقُّۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًاdzalikal-yaumul-haqq, fa man sya'attakhadza ila rabbihi ma'aba"Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya."Tafsir singkat Itulah hari yang pasti terjadi sesuai janji Allah. Allah pasti menepati janji-Nya. Maka, barang siapa menghendaki agar mendapat keridaan Allah di akhirat nanti, niscaya dia harus senantiasa menempuh jalan kembali kepada Tuhannya dengan selalu berbuat اَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا ەۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا ࣖinna andzarnakum 'adzabang qaribay yauma yanzhurul-mar'u ma qaddamat yadahu wa yaqulul-kafiru ya laitani kuntu turaba"Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu orang kafir azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.”"Tafsir singkat Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu azab di akhirat yang waktunya sungguh sangat dekat dan segera tiba, yaitu pada hari ketika manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya, oleh dirinya sendiri, dan orang kafir berkata dengan penuh penyesalan, "Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah, bukan menjadi manusia yang mendapat taklif agama, niscaya aku tidak dihadapkan pada pertanggungjawaban atas perbuatanku sebagaimana yang aku hadapi hari ini."Kami selaku penulis sangat terbuka apabila pembaca memiliki kritik dan saran. Silahkan hubungi kami melalui alamat surel berikut [email protected]
an naba ayat 31 40